Pages

Powered by Blogger.

Thursday, September 8, 2011

Survei CNN: Rendang Terlezat di Dunia


Nasi goreng berada di urutan kedua. Sate juga masuk jajaran kuliner top dunia, urutan 14

RABU, 7 SEPTEMBER 2011, 15:43 WIB
Elin Yunita Kristanti
Rendang (NCC by kitchen craft)

VIVAnews -- Dua hidangan khas Indonesia, rendang dan nasi goreng, untuk saat ini masuk dalam jajaran teratas daftar makanan paling lezat di dunia. Ini berdasarkan survei para pemerhati stasiun berita CNN, yang dimuat di laman CNNGo. Survei itu dihimpun melalui akun CNN di laman jejaring sosial Facebook.

Kepopuleran rendang, yang ada di urutan pertama, disusul nasi goreng mengalahkan Massaman curry asal Thailand yang sebelumnya ditasbihkan jadi makanan paling enak di muka Bumi.

Fakta ini juga diamini awak CNN. "Setelah menjaring lebih dari 35.000 suara, makanan paling enak di dunia bukan Massaman curry, yang kami sarankan, tapi hidangan daging berbumbu yang pedas dari Sumatera Barat," demikian hasil survei yang dimuat situs CNN, 7 September 2011.

Makanan asal Indonesia lainnya, sate, juga masuk dalam daftar. Di urutan 14. Meski menjadi raja, jumlah makanan Indonesia kalah dengan asal Thailand -- yang genjar mempromosikan wisata, termasuk kuliner, dengan dukungan maksimal dari pemerintah.

Berikut daftar 50 makanan paling lezat di dunia versi pembaca CNN:
1. Rendang, Indonesia
2. Nasi Goreng, Indonesia
3. Sushi, Jepang
4. Tim yam goong, Thailand
5. Pad thai, Thailand
6. Som tan (salad pepaya), Thailand
7. Dim sum, Hong Kong
8. Ramen, Jepang
9. Peking duck, China
10. Massaman curry, Thailand
11. Lasagna, Italia
12. Kinchi, Korea
13. Chicken rice, Singapura
14. Sate, Indonesia
15. Ice cream, AS
16. Kebab, Turki
17. Gelato, Italia
18. Croissant, Prancis
19. Green curry, Thailand
20. pho, Vietnam
21. Fish 'n' chips, Inggris
22. Egg tart, Hong Kong
23. Bulgogi, Korea
24. Fried rice, Thailand
25. Chocolate, Meksiko
26. Penang assam laksa, Malaysia
27. Tacos, Meksiko
28. Barbeque pork, Hong Kong
29. Chili crab, Singapura
30. Cheeseburger, AS
31. Fried rice, AS
32. Lobster, Global
33. Seafood paella, Spanyol
34. Shrimp dumpling, Hong Kong
35. Neapolitan Pizza, Italia
36. Moo nam tok, Thailand
37. Potato chips, AS
38. Warm brownie and vanilla ice cream, Global
39. Masala dosa, India
40. Bibimbap, Korea
41. Galbi, Korea
42. Hamburger, Jerman
43. Fajitas, Meksiko
44. Laksa, Singapura
45. Roti prata, Singapura
46. Sirup Maple, Kanada
47. Fettucini alfredo, Italia
48. Parma Ham, Italia
49. Lechon, Filipina
50. Goi cuon, Vietnam



• VIVAnews

London, Kota Polusi Terburuk di Eropa


Sementara predikat kota terbersih disandang oleh Berlin.

RABU, 7 SEPTEMBER 2011, 22:50 WIB
Arry Anggadha, Indrani Putri
London  

VIVAnews - London masuk dalam daftar kota besar paling terpolusi di Eropa. Berdasarkan studi kualitas udara yang dipublikasikan pada Rabu 7 September 2011, ibukota Inggris ini dinilai melakukan upaya paling sedikit untuk mengatasi polusi kendaraan bermotor.

Dilansir dari laman Guardian pada Rabu 7 September 2011, London mendapat peringkat 'di bawah rata-rata' dalam sebuah studi kebersihan udara yang diadakan sebuah kelompok lingkungan Jerman. Kota-kota lain yang juga berada dalam kategori yang sama adalah Glasgow, Kopenhagen, dan Stockholm.

Kota berpredikat lebih kotor dari London hanya Düsseldorf, Milan, dan Roma, sementara predikat kota terbersih disandang oleh Berlin. Survei yang melibatkan 17 kota di Eropa ini menunjukkan kualitas udara Eropa yang buruk menyebabkan 500 ribu kematian prematur, dan memerlukan biaya 790 miliar euro untuk membuat laporannya.

Ada sembilan kategori yang dinilai, diantaranya manajemen lalin, transportasi umum yang berkelanjutan, serta informasi untuk umum. London mendapatkan peringkat rendah karena walaupun telah membatasi penggunaan kendaraan bermotor, namun mereka mengurangi zona bebas macet hingga separuhnya, tidak menjalankan rencana bus hibrida, dan malah menaikkan tarif kendaraan umum.

"Dengan jangka waktu kurang dari setahun untuk penyelenggaraan Olimpiade, London tampak kurang berusaha mengatasi polusi udara dibanding kota-kota besar Eropa lainnya. Pemerintah dan walikota London sebaiknya tidak mengacuhkan krisis kesehatan masyarakat terbesar sejak tahun 1952 ini," kata James Grugeon, kepala kemlompok Environmental Protection UK.

Pernyataan senada juga dilontarkan badan perlindungan lainnya. "Warga London masih harus menghirup udara kotor, itu memalukan. Pemerintah dan walikota London harus segera ambil tindakan supaya mereka bisa menghirup udara bersih, dan juga mengatasi perubahan iklim," ujar Jenny Bates, aktivis Friends of The Earth cabang London.

"Walikota London tampaknya merusak potensi yang ada untuk meningkatkan kualitas udara London," cetus Simon Birkett, kepala Campaign for Clean Air.
• VIVAnews

Proyek e-KTP Sebaiknya Dihentikan Sementara


"Kami menduga, memang ada kongkalingkong pada merk tertentu saja, dan itu melanggar."

RABU, 7 SEPTEMBER 2011, 23:41 WIB
Arry Anggadha, Siti Ruqoyah
Blanko KTP (Antara/ Saptono)
VIVAnews - Direktur Eksekutif Government Watch, Andi W Syahputra meminta kepada Menteri Dalam Negeri untuk menghentikan sementara proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). Proyek itu dinilai akan gagal, dan tidak tepat sasaran.

"Mumpung ini belum terlanjur terjadi, dan uang negara belum keluar besar Menteri Dalam Negeri harus evaluasi secara mendalam, apakah proyek dilanjutkan atau tidak," ujar Andi kepada VIVAnews, Rabu 7 September 2011.

Menurut Andi, sebaiknya Menteri Dalam Negeri melakukan introspeksi kinerja jajarannya yang bekerja untuk proyek e-KTP tersebut. Pasalnya, dirinya sudah melakukan investigasi, dan ditemukan proses pelelangan tak fair terhadap beberapa perusahaan yang ikut tender.

Sementara itu, kata Andi, ketidakterbukaan proses tender melanggar Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang pengadaan barang dan jasa. "Kami menduga, memang ada kongkalingkong pada merk tertentu saja, dan itu sudah melanggar," jelas Andi.

Dijelaskan Andi, proyek e-KTP ini belum membuahkan hasil maksimal. Faktanya sampai saat ini untuk DKI  Jakarta saja belum dipenuhi, apalagi untuk di daerah-daerah, yang dikabarkan banyak penolakan, karena beban yang besar dan ketiadaan perangkat.

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menuding ada banyak pihak ingin menggagalkan proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).

Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan proses tender e-KTP sudah berjalan sesuai prosedur, dan merujuk pada pembentukan tim teknis melalui Keputusan Mendagri Nomor 471.130.5-335 Tahun 2010 beranggotakan pejabat dari 15 kementerian/lembaga seperti Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah (LKPP), Lembaga Sandi Negara, Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri, dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

"Dalam setiap tahapan pelaksanaan e-KTP semua lembaga dilibatkan tanpa terkecuali," ujar Gamawan di Jakarta, Rabu 7 September 2011.

Menurut Gamawan, tugas kementeriannya adalah menyusun grand design sistem administrasi kependudukan, dan spesifikasi teknis berkaitan e-KTP. Untuk menghindari terjadinya korupsi, Kemendagri juga meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Polri dan Indonesia Corruption Watch (ICW)  untuk turut mengawasi setiap pelaksanaan pengadaan e-KTP.

"Hanya Kejaksaan Agung yang belum dilibatkan dalam proses tersebut karena alasan teknis," ungkapnya.
• VIVAnews