Karena
antropologi masih muda dan berumur 1 abadan, maka tujuan dan ruang lingkupnya
masih merupakan suatu kompleks masalah hingga saat ini masih menjadi pokok
perbedaan paham di kalangannya sendiri. Aliran-aliran dalam antropologi dapat
digolongkan berdasarkan berbagai unversitas di berbagai negara tempat ilmu
antropologi berkembang, seperti Amerika, Eropa dan negara-negara berkembang.
Di
Amerika Serikat, ilmu antropologu telah memakai dan mengintegrasikan seluruh
warisan bahan dan metode dari ilmu antropologi dalam fasenya yang pertama,
kedua, ketiga dan ditambah dengan berbagai spesialisasi yang telah dikembangkan
secara khusus untuk mencapai pemahaman tentang dasar-dasar dari keragaman
bentuk masyarakat dan kebudayaan manusia yang tampak pada masa sekarang ini.
Di
Inggris dan negara-negara yang ada di bawah pengaruhnya, seperti Australia,
ilmu antropologi dalam fase perkembangannya yang ketiga masih dilakukan, tetapi
dengan hilangnya daerah-daerah jajahan Inggris, maka sifat dari ilmu
antropologi tentu juga berubah. Para sarjana antropologi bangsa Australia
mempelajari suku-suku bangsa asli di Papua Nugini dan Kepulauan Melanesia untuk
keperluan pemerintah-pemerintah jajahannya di sana.
Di
Eropa Tengah, seperti Jerman, Austria dan Swiss, hingga kira-kira awal tahun
1970-an, ilmu antropologi masih bertujuan mempelajari bangsa-bangsa di luar
Eropa untuk memahami tentang sejarah penyebaran kebudayaan seluruh umat manusia
di bumi ini. Sifat antropologinya masih berada pada fase kedua. Akhir-akhir ini
pengaruh ilmu antropolohi dari Amerika juga sudah mulai tampak pada para ahli
antropologi generasi muda di Jerman Barat dan Swiss.
Di
Eropa Utara, ilmu antropologi sebagian bersifat akademikal. Mereka juga
mempelajari banyak daerah di benua-benua di luar Eropa, tetapi keistimewaan
mereka terletak dalam hasil-hasil penelitian tentang kebudayaan suku bangsa
Eskimo. Di samping itu, para sarjana dari negara-negara Skandinavia juga
mempergunakan banyak metode antropologi yang telah dikembangkan di Amerika
Serikat.
Di
Uni Soviet, perkembangan ilmu antropologi di luar tidak banyak dikenal karena
Uni Soviet hingga sekitar tahun 1960, memang seolah-olah mengisolasikan diri
dari dunia lainnya. Beberapa tulisan tentang perkembangan ilmu antropologi di
Uni Soviet menunjukkan bahwa aktivitas penelitian antropologi di sana sangat
besar. Ilmu antropologi di Uni soviet berdasarkan konsep Karl Marx dan Frierich
Engels mengenai tingkat-tingkat evolusi masyarakat. Ilmu itu hanya dianggap
sebagian dari ilmu sejarah, yaitu bagian yang mengkhususkan pada asal mula,
evolusi dan penyebaran kebudayaan bangsa-bangsa di seluruh muka bumi. Ilmu
antropologi di Uni Soviet menunjukkan bidang yang praktis, yakni melakukan
kegiatan besar dalam hal mengumpulkan bahan tentang keragaman bentuk masyarakat
dan kebudayaan dari suku bangsa yang merupakan penduduk wilayah Uni Soviet yang
luas dan dalam hal memamerkan bahan itu. Dengan demikian ilmu itu dapat
digunakan sebagai alat untuk mengembangkan saling pengetian antara suku bangsa
yang beraneka ragam tersebut.
Di
negara-negara bekas jajahan Inggris, terutama Inddia, metode antropologi
mwndapat pengaruh besar dari aliran-aliran di Inggris dan ilmu itu mendapat
suatu fungsi yang sangat praktis dalam hal mencapai pengertian keragaman
kehidupan masyarakat di India dan guna kepentingan-kepentingan yang praktis
dalam hubungan antara golongan-golongan penduduk itu.
Di
Indonesia sendiri baru mulai dikembangkan suatu ilmu antropologi khas
Indonesia, dimana dalam menentukan dasar-dasarnya belum terikat oleh tradisi
sehingga kita masih bebas untuk memilih dan mengombinasikannya dari berbagai
aliran yang paling cocok dan dapat diselaraskan dengan masyarakat Indonesia.
Sampai saat ini, di
berbagai negara masih memakai berbagai istilah untuk Ilmu Antropologi. Seperti
: Ethnography yaitu pelukisan tentang
bangsa-bangsa. Ethnology dan Volkerkunde yang berarti ilmu
bangsa-bangsa. Serta Anthropology
yaitu ilmu tentang manusia. Ada juga Cultural
Anthropology untuk menyebut bagian dari ilmu antropologi dalam arti luas.
Dan Social Anthropology di Inggris
untuk menyebut antropologi dalam fase ketiganya.
0 comments:
Post a Comment