Sementara predikat kota terbersih disandang oleh Berlin.
RABU, 7 SEPTEMBER 2011, 22:50 WIB
Arry Anggadha, Indrani Putri
VIVAnews - London masuk dalam daftar kota besar paling terpolusi di Eropa. Berdasarkan studi kualitas udara yang dipublikasikan pada Rabu 7 September 2011, ibukota Inggris ini dinilai melakukan upaya paling sedikit untuk mengatasi polusi kendaraan bermotor.
Dilansir dari laman Guardian pada Rabu 7 September 2011, London mendapat peringkat 'di bawah rata-rata' dalam sebuah studi kebersihan udara yang diadakan sebuah kelompok lingkungan Jerman. Kota-kota lain yang juga berada dalam kategori yang sama adalah Glasgow, Kopenhagen, dan Stockholm.
Kota berpredikat lebih kotor dari London hanya Düsseldorf, Milan, dan Roma, sementara predikat kota terbersih disandang oleh Berlin. Survei yang melibatkan 17 kota di Eropa ini menunjukkan kualitas udara Eropa yang buruk menyebabkan 500 ribu kematian prematur, dan memerlukan biaya 790 miliar euro untuk membuat laporannya.
Ada sembilan kategori yang dinilai, diantaranya manajemen lalin, transportasi umum yang berkelanjutan, serta informasi untuk umum. London mendapatkan peringkat rendah karena walaupun telah membatasi penggunaan kendaraan bermotor, namun mereka mengurangi zona bebas macet hingga separuhnya, tidak menjalankan rencana bus hibrida, dan malah menaikkan tarif kendaraan umum.
"Dengan jangka waktu kurang dari setahun untuk penyelenggaraan Olimpiade, London tampak kurang berusaha mengatasi polusi udara dibanding kota-kota besar Eropa lainnya. Pemerintah dan walikota London sebaiknya tidak mengacuhkan krisis kesehatan masyarakat terbesar sejak tahun 1952 ini," kata James Grugeon, kepala kemlompok Environmental Protection UK.
Pernyataan senada juga dilontarkan badan perlindungan lainnya. "Warga London masih harus menghirup udara kotor, itu memalukan. Pemerintah dan walikota London harus segera ambil tindakan supaya mereka bisa menghirup udara bersih, dan juga mengatasi perubahan iklim," ujar Jenny Bates, aktivis Friends of The Earth cabang London.
"Walikota London tampaknya merusak potensi yang ada untuk meningkatkan kualitas udara London," cetus Simon Birkett, kepala Campaign for Clean Air.
• VIVAnewsDilansir dari laman Guardian pada Rabu 7 September 2011, London mendapat peringkat 'di bawah rata-rata' dalam sebuah studi kebersihan udara yang diadakan sebuah kelompok lingkungan Jerman. Kota-kota lain yang juga berada dalam kategori yang sama adalah Glasgow, Kopenhagen, dan Stockholm.
Kota berpredikat lebih kotor dari London hanya Düsseldorf, Milan, dan Roma, sementara predikat kota terbersih disandang oleh Berlin. Survei yang melibatkan 17 kota di Eropa ini menunjukkan kualitas udara Eropa yang buruk menyebabkan 500 ribu kematian prematur, dan memerlukan biaya 790 miliar euro untuk membuat laporannya.
Ada sembilan kategori yang dinilai, diantaranya manajemen lalin, transportasi umum yang berkelanjutan, serta informasi untuk umum. London mendapatkan peringkat rendah karena walaupun telah membatasi penggunaan kendaraan bermotor, namun mereka mengurangi zona bebas macet hingga separuhnya, tidak menjalankan rencana bus hibrida, dan malah menaikkan tarif kendaraan umum.
"Dengan jangka waktu kurang dari setahun untuk penyelenggaraan Olimpiade, London tampak kurang berusaha mengatasi polusi udara dibanding kota-kota besar Eropa lainnya. Pemerintah dan walikota London sebaiknya tidak mengacuhkan krisis kesehatan masyarakat terbesar sejak tahun 1952 ini," kata James Grugeon, kepala kemlompok Environmental Protection UK.
Pernyataan senada juga dilontarkan badan perlindungan lainnya. "Warga London masih harus menghirup udara kotor, itu memalukan. Pemerintah dan walikota London harus segera ambil tindakan supaya mereka bisa menghirup udara bersih, dan juga mengatasi perubahan iklim," ujar Jenny Bates, aktivis Friends of The Earth cabang London.
"Walikota London tampaknya merusak potensi yang ada untuk meningkatkan kualitas udara London," cetus Simon Birkett, kepala Campaign for Clean Air.
0 comments:
Post a Comment