Pages

Powered by Blogger.

Friday, April 20, 2012

Metode Ilmiah dari Antropologi


Metode ilmiah suatu ilmu pengetahuan yaitu segala cara yang dipakai dalam ilmu tersebut untuk mencapai suatu kesatuan pengetahuan. Tanpa metode ilmiah, suatu ilmu pengetahuan bukanlah suatu ilmu, melainkan suatu himpunan pengetahuan saja tentang berbagai gejala alam atau masyarakat tanpa ada kesadaran tentang hubungan antara gejala-gejala yang terjadi. Kesatuan pengetahuan itu dapat dicapai melalui tiga tingkat, yaitu pengumpulan data, penentuan ciri-ciri umum dan sistem, serta verifikasi. Untuk antropologi budaya, tingkat ini adalah pengumpulan fakta mengenai kejadian dan gejala masyarakat dan kebudayaan untuk pengolahan secara ilmiah. Metode pengumpulan fakta dalam ilmu pengetahuan dapat digolongkan ke dalam tiga golongan dan masing-masing mempunyai perbedaan pokok, yaitu penelitian lapangan, penelitian di laboratorium, dan penelitian dalam perpustakaan.

Dalam penelitian di lapangan, peneliti harus menunggu terjadinya gejala yang menjadi objek observasinya itu, dalam penelitian di laboratorium gejala yang akan menjadi objek observasi dapat dibuat dan sengaja diadakan oleh peneliti, dan dalam penelitian di perpustakaan, gejala yang akan menjadi objek penelitian harus dicari dari beratus ribu buku yang beragam. Untuk ilmu antropologi-budaya, penelitian lapangan merupakan cara yang terpenting untuk mengumpulkan fakta-faktanya, penelitian di perpustakaan juga penting, sedangkan metode penelitian di laboratorium hampir tidak berarti untuk ilmu antropologi.

Penentuan ciri-ciri umum dan sistem
Proses berpikir secara ilmiah, menimbulkan metode-metode yang hendak mencari ciri-ciri yang sama dan umum, di antara beragam fakta dalam kehidupan masyarakat dan kebudayaan umat manusia. Ilmu antropologi yang bekerja dengan bahan berupa fakta-fakta berasal dari sebanyak mungkin macam masyarakat dan kebudayaan dari seluruh dunia, untuk mencari ciri-ciri umum di antara beragam fakta masyarakat tersebut digunakan berbagai metode perbandingan/komparatif.
Metode komparatif biasanya dimulai dengan metode klasifikasi. Dalam menghadapi suatu objek penelitian yang beraneka ragam bentuknya, terlebih dahulu peneliti harus menguasai hal tersebut dengan akalnya. Artinya ia harus memperkecil jumlah keragaman tadi sehingga tersisa beberapa perbedaan pokok saja.
Dalam ilmu-ilmu alam, penentuan ciri-ciri umum dan sistem dalam fakta-fakta alam dilakukan dengan cara mencari perumusan yang menyatakan berbagai macam hubungan mantap antara fakta-fakta tadi. Hubungan itu biasanya hubungan kovariabel(kalau sudah fakta berubah dengan cara tertentu, maka fakta-fakta lain yang berkaitan dengan itu berubah juga), atau hubungan itu mungkin hubungan sebab-akibat. Perumusan yang menyatakan hubungan-hubungan mantap antara beraneka fakta dalam alam disebut kaidah-kaidah alam.

Verifikasi
Metode untuk verifikasi atau pengujian terdiri dari cara-cara menguji rumusan kaidah-kaidah atau memperkuat pengertian yang telah dicapai, dilakukan dalam kenyataan alam atau masyarakat yang hidup. Di sini proses berpikir berjalan secara deduktif yaitu dari perumusan-perumusan umum kembali ke arah fakta-fakta yang khusus. Ilmu antropologi yang lebih banyak mengandung pengethauan berdasarkan pengertian daripada pengetahuan berdasarkan kaidah, mempergunakan metode-metode verifikasi bersifat kualitatif. Dengan mempergunakan metode kualitatif, ilmu antropologi mencoba memperkuat pengertiannya dengan menerapkan pengertian itu dalam kenyataan, yaitu pada beberapa masyarakat yang hidup, tetapi dengan cara mengkhusus dan mendalam.

2 comments: