Pages

Powered by Blogger.

Friday, April 20, 2012

ASAS-ASAS DAN RUANG LINGKUP ILMU ANTROPOLOGI


Fase-fase perkembangan ilmu antropologi terbagi menjadi empat fase.
Fase Pertama yaitu sekitar abad ke-15. Kedatangan bangsa Eropa ke Afrika, Asia dan Amerika ternyata membawa pengaruh bagi suku bangsa di ketiga benua tersebut. Saat itu pula muncul tulisan-tulisan tangan dari bangsa Eropa dalam bentuk kisah perjalanan, laporan dan sebagainya yang berupa deskripsi tentang adat-istiadat dan ciri-ciri masyarakat dari suku-suku di ketiga benua tadi. Tetapi deskripsi tersebut banyak yang tidak jelas/kabur, tidak teliti dan sebagainya, meskipun ada yang baik dan teliti. Dalam pandangan terpelajar Eropa, ada 3 sikap bertentangan terhadap suku-bangsa tersebut.
1. Ada yang berpandangan bahwa mereka bukan manusia, tetapi manusia liar keturunan iblis dan sebagainya. Maka timbullah istilah-istilah seperti savages, primitives, untuk menyebut bangsa-bangsa lain.
2. Mereka adalah masyarakat yang masih murni, belum mengenal kejahatan dan keburukan seperti di Eropa.
3. Dan ada yang tertarik akan adat-istiadat aneh dari kebudayaan suku-bangsa tersebut dan mengumpulkan benda-benda kebudayaan dari suku-suku bangsa tersebut.
Fase Kedua yaitu sekitar pertengahan abad ke-19. Kebudayaan manusia berevolusi sangat lambat selama beribu-ribu tahun, kebudayaan tertinggi dalam masyarakat hidup di Eropa, sedangkan yang rendah di luar Eropa. Timbulnya karangan pada 1860, yang mengklasifikasikan bahan tentang beragam kebudayaan di seluruh dunia ke dalam tingkat-tingkat evolusi tertentu, maka muncul ilmu antropologi. Dalam fase ini, antropologi berupa ilmu yang akademikal dengan tujuan mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif dengan maksud mendapatkan suatu pengertian tentang tingkat-tingkat kuno dalam sejarah evolusi dan sejarah penyebaran kebudayaan manusia.
Fase Ketiga pada awal abad ke-20. Sebagian negara penjajah di Eropa berhasil mencapai kemantapan kekuasaannya di luar Eropa. Berkaitan dengan itu, mempelajari bangsa di luar Eropa penting karena bangsa itu pada umumnya masih mempunyai masyarakat yang belum kompleks. Ilmu antropologi menjadi suatu ilmu yang praktis dengan tujuan mempelajari masyarakat di luar Eropa guna kepentingan kolonial serta untuk mendapat pengertian tentang masyarakat kompleks masa kini.
Fase Keempat sesudah tahun 1930an. Dalam fase ini antropologi mengalami masa perkembangan yang paling luas. Warisan dari fase-fase sebelumnya berupa bahan etnografi dan metode ilmiah, tidak dibuang begitu saja, tetapi dipakai sebagai landasan bagi perkembangannya yang baru. Antropologi pada fase ini memiliki tujuan akademikal, yaitu mencapai pengertian tentang manusia pada umumnya dengan mempelajari keragamannya. Dan tujuan praktisnya, yaitu mempelajari manusia dalam keragaman masyarakat suku bangsa guna membangun masyarakat.

0 comments:

Post a Comment